Putri Tidur tidak hanya eksis di negeri dongeng. Dalam kehidupan nyata, ada ribuan wanita yang memiliki bakat menjadi Putri Tidur sungguhan. Salah satu Putri Tidur itu bernama Imaarl Duprey, dia bisa tidur selama dua bulan.
Dilansir oleh Dailymail.co.uk, gadis cantik ini berusia 23 tahun. Dia didiagnosis menderita Kleine Levin Syndrome (KLS) atau sering disebut Sleeping Beauty Syndrome. Sindrom ini dimulai saat Imaarl berusia 18 tahun. Dia tertidur 10 hari setelah menghadiri sebuah pesta keluarga. Semakin hari, Imaarl merasakan keanehan, dia sering ngantuk tanpa sebab, lalu lemas, pandangan kabur dan tertidur sangat lama.
Sindrom ini tidak menyerang setiap hari, tetapi sekali datang, Imaarl tidak punya persiapan.
"Suatu malam saya berada di sebuah pesta, tiba-tiba aku berbaring di lantai. Semua orang berjalan melewatiku. Untungnya, pihak hotel menemukan saya sudah tertidur dan saya diantar ke tempat teman-teman saya. Sangat menakutkan memikirkan hal seperti terjadi pada saya," ujar Imaarl.
Seiring berjalannya waktu, Imaarl semakin mengenali gejala yang muncul jika sindrom Putri Tidur menyerang. Gejalanya mirip pengaruh obat bius, Imaarl mulai lemas, pandangan kabur dan hilang kesadaran. Pernah suatu hari, Imaarl merasakan gejala ini di kelas. Dia langsung keluar dan menelepon ibunya sambil menangis. Di saat seperti itu, Imaarl bahkan lupa di mana alamat rumahnya.
Jika sudah tertidur, Imaarl tidak akan bisa bangun. Dia mandi makan, makan, minum dan nonton tv, tetapi dalam kondisi tidur, tidak sadar. Ibu dan saudarinya yang sering membantu Imaarl jika sedang menjadi Putri Tidur.
Tidak ada yang tahu kapan Imaarl bangun jika sindrom sudah menyerang, bisa sepuluh hari, bahkan pernah hingga dua bulan. Kondisi ini pernah membuat Imaarl melewatkan ujian di kampus dan membuatnya harus mengulang mata kuliahnya yang terlewatkan. Dengan kondisi ini Imaarl lulus pada bulan Desember 2012.
Sering tidur sampai berhari-hari membuat Imaarl memeriksakan diri ke rumah sakit. Dia sudah menjalani scan tumor otak dan tes narkolepsi. Tidak ada yang salah dengan kesehatannya, karena sindrom ini tidak menyerang kondisi fisik.
Dr Guy Leschziner, konsultan neurologis di Guy"s and St Thomas" Hospital mengatakan, KLS adalah gangguan neurologis yang sangat langka dan ditandai dengan rasa kantuk dan waktu tidur selama berhari-hari atau beberapa minggu. Kondisi ini membuat Imaarl merasa hidupnya berada dalam ketidakpastian.
Walau tidak bisa memiliki kontrol atas waktu-waktu tidurnya, Imaarl tetap bersemangat. "Saya tidak yakin dengan masa depan saya, tetapi saya berusaha untuk berpikir positif," ujarnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment