Selama satu dasawarsa belakangan kita sering mendengar istilah 'Ekonomi kreatif'. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekonomi kreatif?
Ekonomi kreatif adalah suatu ekonomi yang berbasis value creation, dimana suatu nilai ekonomi yang tinggi tercipta karena berbasis ide dan kreativitas yang timbul atau berkembang karena pengetahuan dan teknologi.
Produk-produk yang diciptakan oleh ekonomi kreatif antara lain seni dan kerajinan, buku, arsitektur, desain grafis dan interior, fashion, film, musik, media layar, media cetak, visual dan audiovisual, permainan interaktif, hingga kuliner.
Menurut data dari UNCTAD tahun 2010, produk kreatif Indonesia menyumbangkan sebesar $10,500 miliar untuk ekspor global, atau sama dengan 1.8% dari pangsa pasar ekonomi kreatif dunia. Saat ini, pemimpin pasar dunia dalam hal ekonomi kreatif dipegang oleh Cina dan Jerman, yang masing-masing industri kreatifnya menyumbangkan hingga $87,500 dan $70,000 untuk ekspor global.
Saat ini, ekonomi kreatif telah menyumbangkan sebesar Rp 642 milyar, atau 7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kontributor terbesar adalah kuliner sebesar Rp 209 milyar (32%), fashion sebesar Rp 182 milyar (28%), kemudian diikuti oleh seni kerajinan sebesar Rp 93 milyar (14%) dan penerbitan dan percetakan sebesar Rp 52 milyar (8%).
Saat ini, distribusi konsumsi rumah tangga ekonomi kreatif Indonesia adalah sebesar 17%, dibandingkan dengan 83% konsumsi rumah tangga non-ekonomi kreatif. Namun demikian, distribusi ekspor ekonomi kreatif masih relatif kecil, hanya 6%, jika dibandingkan dengan 94% ekspor non-ekonomi kreatif.
Artinya, masih terdapat ruang yang cukup besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan daya saingnya hingga dapat mengglobal.
Pekan Produk Kreatif Indonesia
Bertolak dari latar belakang tersebutlah, maka ajang pekan produk kreatif Indonesia, atau Indonesia Creative Power 2013 diselenggarakan. Indonesia Creative Power 2013 digelar pada 27 November hingga 1 Desember 2013 di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta. Pekan kreatif ini merupakan event yang ketujuh kalinya diselenggarakan sejak pertama kali tahun 2007.
Event ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif untuk bangkit dan meningkatkan daya saingnya di industri. Selain itu, event ini diharapkan bisa menjadi gambaran bagi para investor mengenai potensi ekonomi kreatif Indonesia yang menjanjikan. Kemudian, event ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para pengunjung untuk berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi kreatif.
Pekan kreatif ini menghadirkan 15 booth ikonik dari tiap kategori ekonomi kreatif, area pamer dan pasar, bincang kreatif, diskusi, lokakarya, dan berbagai seni pertunjukan. Tercatat beberapa musisi lokal turut memeriahkan acara ini, antara lain White Shoes and The Couples Company, The Milo, Pure Saturday, Rumah Sakit, Payung Teduh, dan Efek Rumah Kaca.
Berikut ini adalah sebagian highlight dari pekan kreatif Indonesia 2013.
Ekonomi kreatif adalah suatu ekonomi yang berbasis value creation, dimana suatu nilai ekonomi yang tinggi tercipta karena berbasis ide dan kreativitas yang timbul atau berkembang karena pengetahuan dan teknologi.
Produk-produk yang diciptakan oleh ekonomi kreatif antara lain seni dan kerajinan, buku, arsitektur, desain grafis dan interior, fashion, film, musik, media layar, media cetak, visual dan audiovisual, permainan interaktif, hingga kuliner.
Menurut data dari UNCTAD tahun 2010, produk kreatif Indonesia menyumbangkan sebesar $10,500 miliar untuk ekspor global, atau sama dengan 1.8% dari pangsa pasar ekonomi kreatif dunia. Saat ini, pemimpin pasar dunia dalam hal ekonomi kreatif dipegang oleh Cina dan Jerman, yang masing-masing industri kreatifnya menyumbangkan hingga $87,500 dan $70,000 untuk ekspor global.
Saat ini, ekonomi kreatif telah menyumbangkan sebesar Rp 642 milyar, atau 7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kontributor terbesar adalah kuliner sebesar Rp 209 milyar (32%), fashion sebesar Rp 182 milyar (28%), kemudian diikuti oleh seni kerajinan sebesar Rp 93 milyar (14%) dan penerbitan dan percetakan sebesar Rp 52 milyar (8%).
Saat ini, distribusi konsumsi rumah tangga ekonomi kreatif Indonesia adalah sebesar 17%, dibandingkan dengan 83% konsumsi rumah tangga non-ekonomi kreatif. Namun demikian, distribusi ekspor ekonomi kreatif masih relatif kecil, hanya 6%, jika dibandingkan dengan 94% ekspor non-ekonomi kreatif.
Artinya, masih terdapat ruang yang cukup besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dan meningkatkan daya saingnya hingga dapat mengglobal.
Pekan Produk Kreatif Indonesia
Bertolak dari latar belakang tersebutlah, maka ajang pekan produk kreatif Indonesia, atau Indonesia Creative Power 2013 diselenggarakan. Indonesia Creative Power 2013 digelar pada 27 November hingga 1 Desember 2013 di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta. Pekan kreatif ini merupakan event yang ketujuh kalinya diselenggarakan sejak pertama kali tahun 2007.
Event ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para pelaku ekonomi kreatif untuk bangkit dan meningkatkan daya saingnya di industri. Selain itu, event ini diharapkan bisa menjadi gambaran bagi para investor mengenai potensi ekonomi kreatif Indonesia yang menjanjikan. Kemudian, event ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para pengunjung untuk berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi kreatif.
Pekan kreatif ini menghadirkan 15 booth ikonik dari tiap kategori ekonomi kreatif, area pamer dan pasar, bincang kreatif, diskusi, lokakarya, dan berbagai seni pertunjukan. Tercatat beberapa musisi lokal turut memeriahkan acara ini, antara lain White Shoes and The Couples Company, The Milo, Pure Saturday, Rumah Sakit, Payung Teduh, dan Efek Rumah Kaca.
Berikut ini adalah sebagian highlight dari pekan kreatif Indonesia 2013.
Berbagai kerajinan pemegang penghargaan global
Kerajinan rotan pemenang kategori "best of the best INACRAFT Award 2013"
Booth desain
Booth periklanan
Seni rupa karya Timbul Rahardjo
Booth musik
Booth musik
Fashion karya Tex Saverio, Shahnaz Soraya dan Sisca Phang (1)
Accessories design di booth fashion
Booth kuliner
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa kita sudah mempunyai 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. 30 ikon kuliner Indonesia ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, hidangan penutup hingga kudapan.
Menu-menu yang menjadi ikon antara lain adalah nasi tumpeng, sate lilit Bali, rendang Padang, rawon Surabaya, ayam goreng lengkuas Bandung, Klappertaart Manado, Sate ayam Madura, gado-gado Jakarta, tahu telur Surabaya, sate Maranggi Purwakarta, Lunpia Semarang, soto ayam Lamongan, es bir pletok, dan lainnya.
30 ikon kuliner tradisional Indonesia
30 IKTI ini diharapkan dapat mewakili semua budaya tradisional yang berkembang di seluruh pelosok tanah air, meskipun belum sempurna karena tentunya tidak bisa mewakili seluruh daerah yang sangat beranekaragam di Indonesia. Menu-menu yang menjadi ikon ini resepnya dibakukan, kemudian didokumentasikan, supaya bisa dikembangkan lebih lanjut ke seluruh pelosok Indonesia.
30 IKTI ini bisa dipakai sebagai dasar masakan pilihan di Istana Merdeka, juga bisa digunakan sebagai menu wajib KBRI seluruh dunia. Kemudian seluruh SMK dan Akademi Perhotelan wajib mengajarkan memasak 30 jenis makanan ini dengan benar.
Semua hotel berbintang juga dihimbau supaya dapat memasak 30 makanan ini dengan baik. Rencananya, dalam jangka pendek 30 IKTI ini akan diperkenalkan dalam suatu perhelatan yang menghadirkan juru masak yang masakan khasnya terwakili dalam 30 makanan tersebut.
Miniatur HI Bridge Social Mall
HI Bridge Social Mall ini merupakan suatu desain yang menghubungkan fasilitas publik ke beberapa mall seperti Plaza Indonesia I & II, JACC, EX Plaza dan Sarinah Thamrin). Social Mall ini akan berbentuk boulevard untuk pejalan kaki, jembatan, dan lintasan, dimana akan ditaruh untuk program-program dari kelas menengah-bawah.
Program-program ini meliputi museum, perpustakaan, fasilitas olahraga, hingga lokasi untuk pedagang kaki lima. Konsep ini bertujuan sebagai alternatif dalam hal bersaing dengan mall sekitarnya (branding), serta mendorong supaya orang-orang dengan kelas penghasilan yang bervariasi untuk mengunjungi mall tersebut.
Demikian adalah sebagian highlight dari ajang Indonesia Creative Power Indonesia 2013. Buat kamu yang pelaku ekonomi kreatif tentunya wajib datang hukumnya, karena kamu bisa networking dengan para pelaku ekonomi kreatif lainnya.
Sementara itu, untuk kamu yang tertarik dengan industri kreatif, maka tentunya ajang ini akan menghadirkan segudang inspirasi yang bisa kamu gali ke depannya.
Berikut ini adalah daftar acara hari terakhir 1 Desember 2013:
Konvensi
09.00 - 15.30 TB Permainan Interaktif
09.30 - 16.30 Temu Duta Besar
09.30 - 15.00 Diskusi HKI 2
10.00 - 16.30 Bincang Kreatif Musik
13.00 - 18.00 Lokakarya Kreatif Riset & Pengembangan
14.00 - 16.00 Bincang Kreatif Musik Anak
Seni Pertunjukan
10.30 - 14.45 Festival Lagu Anak
13.00 - 14.00 Frozencast
14.00 - 15.00 Flint
15.00 - 16.00 Dreamland
15.00 - 15.15 Kids Hiphop
15.15 - 15.30 Go Hip Hop Crew
15.30 - 16.00 Stand Up Comedy Battle
16.00 - 17.00 Barry Likumahuwa Project
16.00 - 17.00 The Gahadi's
17.00 - 18.00 Choky n' Friends
17.00 - 17.15 Dhansare Performance
17.15 - 18.00 Danilla
18.30 - 19.15 Willy Aviantara n' Friends
18.30 - 19.00 Halfwhole Project
18.30 - 19.15 WA
21.15 - 22.15 White Shoes and The Couples Company
Post a Comment